Saturday 29 March 2014

SEULAWAH AGAM


Sejak kecil aku selalu menatapmu dari kejauhan kampungku,
keu berdiri begitu gagah perkasa seolah sedang memantau pertingkaian demi pertingkaian manusia dari atas sana,

kau sdh sangat lama berdiri kokoh disana,menyaksikan generasi ke generasi yg terus berganti,
menjadi saksi bisu kesadisan perang dimasa DOM
mungkin sudah banyak darah rakyat aceh yg tumpah menodain tubuh indahmu saat penjajahan dulu,

mungkin kaulah yg paling pertama melihat langsung keganasan gelombang maha dahsyat menyapu bersih daratan aceh,merenggut ribuan nyawa manusia tanpa ampun,

dan sekarang aceh sudah aman,sdh tdk ada lgi jeritan rakyat aceh yg kau dengar,
namun baru 9 tahun aceh hidup damai,kini benih2 pertingkaian sdh mulai terjadi lagi,demi rupiah nyawa2 melayang begitu mudahnya
aku yakin kau sangat murka melihat semua itu,
tapi tolong bersabar,jangan sampai kau mengeluarkan amarahanmu,kau pernah beberapa kali memperingatkan mereka bahwa kau akan marah besar tapi mereka cuma takut sebentar tanpa menghiraukan peringatan darimu,

apakah kau masih sangat sabar wahai Seulawah .,
ku mohon jgn kau luapkan kemarahanmu kepada kami,
jgn kau semburkan api dr perutmu
jangan kau lempar kami dengan batu2 panasmu
agar aku bisa selalu bercinta denganmu
menikmati indahnya tubuhmu
biarkan anak cucu kami juga bisa merasakannya.



#IJEAL JE ANEUK NANGGROE#

No comments:

Post a Comment