Wednesday 5 September 2012

CORETAN PERJALANAN SI GEMBEL PENGEJAR MIMPI 
”SEUMILEUK EXSPEDISI”

    Rumor dari mulut kemulut alias radio meu igoe..konon katanya di hutan aceh ada suku koloni orang kerdil “Mante” di sebut sebut. sampai saat ini informasi tentang mante sebatas dari cerita mulut ke mulut,dan peneliti Belanda awal tahun 19-an katanya juga pernah mempublikasikan masalah mahluk ini, sayangnya tidak jelas literaturnya. Karena bersumber dari orang tua (sudah alm) tapi sayang karena tidak dapat diungkapkan secara ilmiah, baik rekaman foto atau film.

    menurut riwayat, suku mante adalah penduduk asli yang mendiami aceh,ada yang menyebutkan awal berkembangnya suku mante dimulai dari Gampong seumileuk letak perkampungan tersebut di kawasan hutan antara Jantho dan Tangse. hal ini dibuktikan dengan ditemukan bekas persawahan dan kuburan. Dari Rumor mulut kemulut bahasa kerennya orang aceh radio meu igoe di kawasan hutan antara Jantho dan Tangse ada bekas perkampungan, dari rumor tersebut kami UKM Jabal Riset Universitas Jabal Ghafur Sigli,menggali informasi tentang kebenaran rumor tersebut,dan teryata masih ada salah seorang yang dulunya pernah tinggal di sana.


     Dan suku mante bukan berasal dari perkampungan yang ada di seumileuk (hasil wawancara dengan Abi Tangse), Karna penasaran dengan bekas perkampungan tersebut dan ingin membuktikan kebernaran hal itu,. tim jabal riset mahasiwa jabal ghafur di dampingi oleh salah seorang tokoh masyarakat padang tiji beliau juga salah seorang pimpinan salah satu pesantren di padang tiji yang akrap di panggil Cek Azis dan juga beberapa orang muridnya yang juga ikut,dan di dampingi lagsung oleh salah seorang yang dulu pernah tinggal di perkampungan tersebut,kami memanggilnya Abi Tangse dulu beliau pernah mendiami tempat itu pada saat penjajahan belada dan akhirnya harus turun ke tangse, karna merasa tidak aman dan tidak di ijinkan lagi tinggal di sana oleh belanda, semua rumah di sana di bakar oleh belanda, sampai sekarang beliau tinggal di tangse,tepatnya di kampung neubok badeuk tangse. Untuk sampai ke temmpat perkampungan itu kami harus menempuh perjalanan dari janthoe tiga hari perjalanan dengan kaki baru sampai ke bekas perkampungan seumileuk,


    Untuk sampai ke tempat tersebut sangat banyak rintangan yang kami temui dan harus kami lewati terutama sungai,padang safana,dan bukit yang harus kami daki.. antara Jantho dan Tangse di sana memang ada ditemukan bekas persawahan dan kuburan, juga masih ada pohon durian yang sangat besar dan berderetan bambu yang di tanam pada saat itu dan sampai sekarang masih tumbuh subur di pinggir sungai, dari bekas perkampungan tersebut kami tim JARMA melanjutkan perjalanan lagi ke Goa, butuh perjanan satu hari perjalanan kaki dari bekas perkampungan seumileuk baru kami samapai ke Goa, Dari hasil keterangan Abi Tangse Goa tersebut adalah goa Aulia seperti Goa 7 yang ada di lawueng tapi goa yang ada di simeulek belum banyak terjamah oleh manusia golom pacah istilah bahasa aceh, karna akses untuk ke sana sulit. di tempat tersebut juga banyak goa-goa lain, salah satu goa yang kami masuki adalah goa krueng (sungai).

    Di tempat goa krueng tersbut abi tangse juga pernah membawa orang untuk kaluet uniknya orang yang kaluet di sana adalah seorang perempuan dari Mila tepatnya jalan Garot-Jabal Ghafur. untuk sampai ke goa mereka harus melakukan perjalanan dari tangse perkampungan terakhir neubok badeuk melakukan perjalan kaki dua hari baru sampai ke goa untuk turun ke goa harus turun menggunakan tangga seadanya kira kira 7 meter di dalam goa tersebut ada sungai yang mengalir dan air nya sangat jernih dan juga banyak ikan ikan yang hidup di situ, Dari goa tersebut kami melakukan perjalanan pulang 2 hari perjalan baru sampai ke perkampungan terakhir tangse, yaitu neubok badeuk. Dari neubok badeuk kami melalakukan perjalan pulng ke kampus Unigha tercinta di jemput Damri kampus.

 KESIMPULAN:

    Rumor tentang awal berkembangnya suku mante dimulai dari Gampong seumileuk letak perkampungan tersebut di kawasan hutan antara Jantho dan Tangse itu bisa di pastikan tidak benar,
namun keberadaan bekas Gampong seumileuk di pastikan 100% benar. Tetapi dari hasil wawancara dengan beberapa orang yang ada di tangse yang kegiatan sehari-harinya me rusa,me ungkot, mereka pernah melihat orang yang di sebut mante di gunong tiplek mereka sering bermain di sungai,
    untuk akses menuju gunong tiplek dari goa seumileuk harus melakukan perjalanan kira-kira 3 hari, Dan hasil wawancara kami juga dengan Abi Tangse waktu beliau muda sering juga di ceritakan tentang suku mante dan bahkan ada yang pernah menangkapnya, dan lama kelamaan dikawinkan dengan salah seorang wanita yang ada di tangse. Benar atau tidak tentang cerita suku mante sampai sekarang masih jadi tanda tanya,
    Misi kami untuk ke depan semoga kami bisa sampai ke gunong tiplek,dan mudah mudahan bisa bertemu dengan suku mante yang jadi misteri sampai sekarang.

 PESAN :

   Teruslah berbuat sedikit tapi bermakna.

No comments:

Post a Comment